Menurut WHO,
Kesehatan Mental didefinisikan sebagai keadaan dimana individu merasa
sejahtera.
Kesehatan mental yang baik ditandai dengan:
• Kemampuan individu mengetahui potensinya dan memaksimalkan potensi
tersebut
• Kemampuan individu mengatasi situasi menekan yang dihadapinya
• Kemampuan individu untuk bekerja secara produktif dan bermanfaat di
tempat kerja,
keluarga, komunitas, dan di antara teman
Kesehatan mental merupakan hal yang sama pentingnya
dengan kesehatan fisik. Keduanya
harus sama-sama dijaga. Dalam hidup, kita memiliki masa-masa dimana
kita merasa tertekan, sedih, atau takut. Seringkali perasaan itu hilang
sejalan dengan selesainya permasalahan yang kita hadapi. Namun terkadang
perasaan itu berkembang menjadi masalah yang lebih serius. Hal itu bisa
terjadi pada salah satu dari kita. Setiap individu memiliki cara yang
berbeda dalam mengatasi setiap masalah yang dihadapinya. Ada yang bisa
bangkit kembali dari kemunduran sementara ada orang lain yang mungkin
merasa terbebani oleh itu untuk waktu yang lama. Kesehatan mental yang kita
miliki tidak selalu sama. Dapat berubah karena adanya perubahan lingkungan
serta kita yang terus bergerak melewati tahapan kehidupan yang berbeda.
Dengan adanya perubahan tersebut, maka kita diharapkan mampu untuk tetap
menjaga agar memiliki kesehatan mental yang baik.
Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya. Dalam hal ini, emosi mengacu pada perasaan terhadap informasi akan suatu hubungan. Sedangkan, kecerdasan (intelijen) mengacu pada kapasitas untuk memberikan alasan yang valid akan suatu hubungan.
Kecerdasan
emosional (EQ) belakangan ini dinilai tidak kalah penting dengan kecerdasan intelektual (IQ).
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kecerdasan emosional dua
kali lebih penting daripada kecerdasan intelektual dalam memberikan kontribusi terhadap kesuksesan seseorang.
3. HUBUNGAN KESEHETAN MENTAL DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL
Menurut Howard
Gardner (1983) terdapat lima pokok utama dari kecerdasan emosional
seseorang, yakni mampu menyadari dan mengelola emosi diri sendiri, memiliki
kepekaan terhadap emosi orang lain, mampu merespon dan ber negosiasi
dengan orang lain secara emosional, serta dapat menggunakan emosi
sebagai alat untuk me-motivasi diri.
Pernyataan
dari Peter Salovey, John Mayer, dan lima pokok utama dari Howard Gardner ini
sesuai dengan konsep kesehatan mental, bahwa di dalam tubuh yang sehat terdapat
jiwa yang sehat, dan di dalam jiwa yang sehat terdapat mental yang sehat serta
kecerdasan emosional yang baik. Kecerdasan emosional yang baik seperti upaya
pengendalian emosi yang baik, mampu membuat respon dengan kepekaan social yang
dimiliki terhadap peristiwa di sekitar, atau dapat dikatakan secara mental
mempunyai self esteem & self awareness yang tinggi serta social learning
yang baik sehingga tahu bagaimana harus bersikap.
Individu yang memasuki masa transisi remaja awal
memiliki kecerdasan emosi dan kesehatan mental yang labil. Semakin baik kecerdasan
individu dalam pengelolaan emosi semakin baik pula tingkat kesehatan mentalnya.
Konteks kecerdasan emosi itu sendiri mencakup tentang pengendalian diri,
penghargaan terhadap orang lain, dan penyelesaian terhadap persoalan yang
dihadapi. Hal ini dapat didapatkan jika kesehatan mental seseorang dapat
dikelola dengan baik.
SUMBER
1.
Dewi,
Kartika Sari. (2012) Buku Ajar Kesehatan Mental. Semarang : Universitas Dipenogoro.
2.
Feist,
G. J., & Feist, J. (2010). Theories of personality 7th ed. Jakarta: Salemba
Humanika.
Nice gan,Kunjungi juga blog ane yaa gan !! http://dou-ble.blogspot.co.id/
BalasHapus